Oleh: Bert Toar Polii

Salah satu janji kampanye YSK saat menjadi calon Gubernur Sulut adalah memperindah Danau Tondano agar menjadi tujuan wisata favorit di Sulut.

Sekarang ia telah terpilih dan untuk membantunya mewujudkan rencananya, tukang bridge mencoba memberi masukan dengan menampung berbagai masukan dari WA Group Memajukan Tondano

Rencana Pembangunan Pariwisata Danau Tondano

Tujuan

  1. Meningkatkan pendapatan masyarakat lokal melalui pariwisata.
  2. Mengembangkan Danau Tondano sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan.
  3. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

Sasaran

  1. Meningkatkan jumlah pengunjung Danau Tondano sebesar 20% dalam 2 tahun.
  2. Meningkatkan pendapatan masyarakat lokal dari pariwisata sebesar 30% dalam 3 tahun.
  3. Mengembangkan 5 destinasi pariwisata baru di sekitar Danau Tondano dalam 5 tahun.

Strategi:

  1. Pengembangan Infrastruktur:

– Membangun dan memperbaiki jalan akses ke Danau Tondano.

– Membangun fasilitas umum seperti toilet, tempat parkir, dan restoran.

  1. Pengembangan Destinasi Pariwisata:

– Mengembangkan 5 destinasi pariwisata baru di sekitar Danau Tondano, seperti taman wisata, pantai, dan desa wisata.

– Mengembangkan paket wisata yang menarik dan berkelanjutan.

  1. Pengembangan Sumber Daya Manusia:

– Melatih dan mengembangkan kemampuan masyarakat lokal dalam bidang pariwisata.

– Mengembangkan program pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

  1. Pengembangan Promosi dan Pemasaran:

– Mengembangkan strategi promosi dan pemasaran yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan minat pengunjung.

– Mengembangkan kerjasama dengan agen perjalanan dan operator pariwisata untuk meningkatkan jumlah pengunjung.

YSK mengungkapkan sejumlah rencana besar yang akan mengubah wajah danau ikonik tersebut.

Salah satu langkah awal yang telah disiapkan adalah alokasi dana sebesar Rp 1,26 triliun untuk membangun dan meningkatkan infrastruktur di sekitar Danau Tondano.

Menurutnya, dana yang cukup besar ini akan dimanfaatkan untuk membangun berbagai fasilitas yang dapat menarik lebih banyak wisatawan ke Sulawesi Utara.

Hal ini bertujuan untuk mempermudah akses pengunjung dan meningkatkan pengalaman wisata di lokasi yang sudah dikenal dengan keindahan alamnya.

Group Memajukan Tondano dibuat untuk memberikan masukan agar apa yang direncanakan bisa terwujud dan bermanfaat untuk masyarakat di DAS Danau Tondano dan sekitarnya.

Dari masukan yang diterima ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian :

Pemberantasan enceng gondok. Ini yang harus menjadi prioritas utama. Ada beberapa usul, pertama basmi tuntas. Kedua Kalau tidak bisa dibasmi tuntas bertemanlah dengan encek gondok dengan memanfaatkannya. Eceng gondok (Eichhornia crassipes) memiliki banyak manfaat, di antaranya untuk kesehatan, pembersih air, bahan baku kerajinan, dan energi alternatif.

Kesehatan:

  • Menyehatkan kulit karena mengandung antijamur, antibakteri, dan antimikroba
  • Antiperadangan
  • Memperlancar pencernaan
  • Menurunkan berat badan
  • Meredakan gatal-gatal

Pembersih air:

  • Menyerap zat-zat berbahaya seperti logam berat dan bahan kimia dari air
  • Mengolah air limbah yang mengandung logam berat dan ion terlarut
  • Menyerap hidrokarbon minyak bumi

Bahan baku kerajinan: Kursi, Meja, Tali, Hiasan dinding, Furniture, Dompet, Tas, Taplak, Gorden.

Energi alternatif: Dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biogas karena kandungannya yang tinggi akan hemiselulosa dan selulosa

Manfaat lain:

  • Habitat untuk satwa liar, seperti ikan, burung air, dan serangga air
  • Penyerap karbon
  • Penahan erosi
  • Pakan ternak, terutama untuk sapi dan kambing
  • Estetika lanskap

Masalahnya pilihan kedua ini tidak mudah karena perkembangan enceng gondok yang sangat cepat.

Selanjutnya menangani dengan sebaik-baiknya rencana revitalisasi Danau Tondano oleh Kementerian PUPR karena Danau Tondano masuk 15 Danau kritis di Indonesia. Sayangnya program yang dimulai sejak tahun 2016 tidak terlihat manfaatnya secara nyata.

Menangani dengan benar : Peraturan yang mengatur penanganan danau di Indonesia, antara lain:

  • Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2021 tentang Penyelamatan Danau Prioritas Nasional
  • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 28 Tahun 2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Danau

Perpres Nomor 60 Tahun 2021 mengatur tentang:

  • Penetapan 15 Danau Prioritas Nasional
  • Koordinasi, sinergi, sinkronisasi, dan harmonisasi antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah
  • Pembentukan Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional
  • Pendanaan penyelamatan danau prioritas nasional

Sementara itu, Permen PUPR Nomor 28 Tahun 2015 mengatur tentang: Penetapan garis sempadan danau, Kewenangan dan tanggung jawab pengelolaan danau.

Prinsip-prinsip dasar pengelolaan danau adalah:

  • Terpadu, menyeluruh, dan berkelanjutan
  • Melibatkan pemangku kepentingan
  • Bersifat adaptif terhadap perubahan kondisi
  • Membagi tugas, fungsi, beban biaya, dan manfaat secara adil
  • Berlandaskan azas akuntabilitas

Upaya pemulihan ekosistem danau, antara lain: Pembersihan gulma, Pembuatan kompos, Pemantauan kualitas air, Pengelolaan sampah.

Jika hal-hal diatas sudah tertangani dengan baik maka baru dipikirkan mengenai infrastruktur penunjang seperti  jalan lingkar luar Danau Tondano dan lain-lain.

Selanjutnya mengenai pemanfaatan Danau Tondano sebagai objek pariwisata.

Gubernur YSK sudah merencanakan membuat 8 terminal atau dermaga di Danau Tondano hanya kalah dengan Danau Toba yang punya 12 terminal atau dermaga.

Sepertinya yang cocok sebagai pusat adalah Dermaga di Benteng Moraya.

Sebelum naik kapal mengelilingi Danau Tondano mereka bisa menikmati sajian di Benteng Moraya dimana ada aneka kuliner Minahasa, aneka cindera mata khas Sulut, Pertunjukan drama Lahirnya Danau Tondano serta Kisah heroic Perang Tondano kemudian ada museum di Lodji Tondano yang sudah dipindahkan ke Benteng Moraya dan mungkin ada ide yang lain.

Sisa tujuh dermaga atau terminal bisa dimintakan untuk dibangun di kampong-kampung sekeliling Danau Tondano yang ada objek wisata seperti gereja tua di Eris, lapangan terbang Tasuka, pulau Likri, Sumaru endo Remboken dan lain-lain, Tentu saja perlu ditambah dengan kegiatan lainnya sehingga lebih menarik. Seperti dibentuk sanggar kesenian yang mengadakan pertunjukan terjadwal secara rutin.

Pulau Likri dibangun gereja oikumene dan dibuat duplikat bahtera Nabi Nuh.

Restoran, café, tempat pemeliharaan ikan dibuat aturan sehingga tertib dan tidak mengganggu eko sistim danau.

Selanjutnya dilanjutkan dengan penanganan teberan atau Sungai Tondano dilanjutkan dengan membuat fish market di pasar bawah Tondano serta night market untuk weekend di jalan dari pasar bawah ke pasar atas Tondano.

Dari uraian diatas ada 5 objek wisata baru yang dibuat, yaitu 2 kampung wisata yang dipilih dari kampong-kampung yang mengelilingi Danau Tondano, Fish dan Night Market Tondano, Wisata sungai Tondano dan Pulau Likri. Ditambah dua yang sudah ada yaitu Benteng Moraya dan Sumaru Endo Remboken berarti sudah ada 7 objek wisata.*