0Shares

SAMARINDA – Sepuluh hari terakhir bulan Ramadan selalu menjadi momen yang dinanti-nanti oleh para muslimah di Samarinda, terutama bagi peserta kegiatan Ngaji Bareng Salimah. Setiap tahunnya, Salimah Samarinda mengadakan tradisi khataman Al-Qur’an yang kini telah memasuki tahun ke-6 pelaksanaannya. Di tahun 2025, sebanyak 100 orang muslimah turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Rita Widi Asmara, Ketua PD Salimah Samarinda menyatakan kegiatan khataman Al-Qur’an ini dimulai pada tahun 2020 dengan 30 orang peserta dan terus berkembang hingga mencapai 75 orang di tahun 2024. Alhamdulillah, tahun ini jumlah peserta meningkat menjadi 100 orang.

“Semoga setiap tahunnya semakin banyak muslimah yang bergabung dalam Persaudaraan Muslimah Samarinda,” ujarnya Senin (24/3/2025).

Radiatun Humairah, Ketua Panitia Ramadan Salimah Samarinda, menjelaskan bahwa Ngaji Bareng Salimah dimulai seminggu sebelum Ramadan. Tujuannya adalah agar seluruh peserta dapat menyelesaikan khataman Al-Qur’an tepat sebelum hari raya Idul Fitri.

“Setiap peserta diwajibkan membaca satu juz Al-Qur’an setiap hari di rumah masing-masing. Kami mulai mengaji pada tanggal 23 Februari 2025 dengan serentak membaca dari Juz 1. Dengan cara ini, semua peserta bisa khatam pada tanggal 22 Maret 2025. Namun, kami juga memberi kebebasan kepada peserta untuk membaca lebih dari satu juz sehari jika mereka mampu,” ujar Haziah, Ketua Khataman Al-Qur’an Ngaji Bareng Salimah.

Salimah tidak membatasi jumlah bacaan setiap peserta bahkan banyak yang berhasil khatam lebih dari satu juz selama bulan Ramadan. Menurut hadits riwayat Ibnu Mas’ud, setiap huruf Al-Qur’an yang dibaca akan dilipatgandakan oleh Allah SWT menjadi sepuluh kebaikan. Hal ini memberikan motivasi bagi para peserta untuk memperbanyak bacaan Al-Qur’an mereka.

Bulan Ramadan memang dikenal sebagai waktu istimewa bagi Rasulullah SAW, para sahabat, dan ulama dalam memperbanyak bacaan Al-Qur’an. Dalam riwayat, Qatadah, seorang sahabat Nabi, mengkhatamkan Al-Qur’an satu kali setiap minggu di bulan-bulan biasa. Namun, pada bulan Ramadhan, ia meningkatkan bacaan hingga satu kali khatam setiap tiga hari. Memasuki sepuluh hari terakhir Ramadan, Qatadah bahkan mengkhatamkan Al-Qur’an satu kali setiap malam.

Imam Syafi’i tercatat mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak enam puluh kali selama bulan Ramadhan. Imam Malik juga mengalihkan fokusnya dari mengajar untuk lebih banyak membaca Al-Qur’an di bulan penuh berkah ini. Ulama besar Sufyan at-Tsauri bahkan meninggalkan ibadah-ibadah sunnah lainnya untuk lebih fokus membaca Al-Qur’an sepanjang Ramadan. Zubaid bin Harits al-Yami, seorang ulama ahli hadits, juga mengumpulkan banyak Al-Qur’an untuk dibaca bersama para muridnya selama bulan Ramadhan.

Dengan demikian, kita dapat melihat betapa besarnya perhatian para ulama terhadap bacaan Al-Qur’an, khususnya di bulan Ramadan. Semoga kegiatan Ngaji Bareng Salimah ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus memperbanyak membaca Al-Qur’an, baik di bulan Ramadan maupun di luar bulan Ramadan.(hms)

0Shares