0Shares


Oleh: Bert Toar Polii

TONDANO – Upaya pelestarian Danau Tondano membutuhkan penanganan serius dan terpadu, terutama dalam mengatasi sedimentasi, pencemaran, serta kerusakan ekosistem. Berbagai langkah strategis perlu ditempuh, mulai dari pembangunan infrastruktur, pengendalian sampah dan eceng gondok, hingga pengelolaan kawasan secara berkelanjutan.

Langkah infrastruktur yang dibutuhkan antara lain pembangunan tanggul untuk mencegah alih fungsi lahan di tepi danau, pembangunan cekdam guna menahan laju sedimen, serta penataan sempadan dan sistem drainase. Penertiban serta pemulihan aset negara juga dinilai penting agar tidak dikuasai pihak lain dan meminimalisir kerugian negara.

Selain itu, pengendalian pencemaran menjadi perhatian utama. Pembersihan eceng gondok dan sampah harus dilakukan rutin dengan alat yang efektif. Pengelolaan aliran permukaan (run-off) di area tangkapan air juga diperlukan untuk mengurangi polusi yang masuk ke danau. Penyusunan tata ruang dan zonasi kawasan menjadi kunci agar aktivitas masyarakat di sekitar danau tetap teratur tanpa merusak ekosistem.

Reboisasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano juga menjadi salah satu solusi. Penanaman pohon, seperti Seho sebagaimana pernah dianjurkan Alm. Ventje Sumual, diharapkan mampu mengembalikan keseimbangan lingkungan.

Dari sisi kelembagaan, sinergi lintas pihak dibutuhkan. Koordinasi pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, bersama pemangku kepentingan lainnya harus diperkuat. Partisipasi aktif masyarakat juga menjadi syarat utama dalam menjaga kebersihan dan kelestarian danau. Komitmen jangka panjang diharapkan dapat menjamin keberlanjutan Danau Tondano bagi generasi mendatang.

Danau Tondano sendiri memiliki peran strategis sebagai sumber air bersih, pembangkit listrik, hingga penopang mata pencaharian nelayan. Karena itu, penyelamatan dan pelestariannya sangat vital bagi kesejahteraan masyarakat serta kelestarian lingkungan.

“Sebagai putra Tondano, saya berharap seluruh pihak dapat bekerja sama secara mapalus untuk menjaga dan melestarikan danau ini. Danau Tondano Lestari, Anak dan Cucu Berseri,” ujar penulis, yang juga dikenal sebagai penggiat olahraga bridge.*

0Shares