0Shares

TANJUNG BUNGA – Hasil skrining kesehatan 95 atlet Bali menjelang Porprov XVI 2025 memunculkan sinyal peringatan serius. Dua puluh atlet terdeteksi memiliki masalah jantung dan pembuluh darah, bahkan dua di antaranya memerlukan evaluasi mendalam karena kelainan pada EKG.

“Pemeriksaan ini penting agar atlet bisa tampil prima tanpa mengabaikan keselamatan jantung mereka,” ujar dr. I Nyoman Wiryawan, SpJP, kardiolog yang memimpin pemeriksaan, Kamis (21/8/2025).

Bukan Sekadar Formalitas

KONI Bali tak menunggu lama. Hasil pemeriksaan itu langsung dijawab dengan menggelar Workshop Kesehatan Atlet di Kantor KONI Bali. Ketua Umum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan, menegaskan bahwa workshop ini bagian dari strategi mitigasi kesehatan.

“Workshop ini digelar agar tim kesehatan siaga penuh mengawal pelaksanaan Porprov. Kita ingin empat sukses: prestasi, pelaksanaan, administrasi keuangan, dan ekonomi kerakyatan,” tegas Oka.

Jaga Atlet, Jaga Masa Depan

Bidang Kesehatan KONI Bali, dr. I Gusti Ngurah Putra Eka Santosa, M.Fis., AIFO-K, menyebut workshop ini melibatkan dokter spesialis jantung PJT Sanglah, dokter olahraga RS Siloam, hingga fisioterapis dari UNUD, UNBI, dan UNDHIRA. RS Siloam juga meluncurkan Pos Kesehatan Atlet, ditopang oleh kehadiran dr. Antony, Sp.KO—satu-satunya dokter spesialis kedokteran olahraga di Bali.

Anggota Tim Kesehatan KONI Bali, dr. Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa, Sp.KK, menambahkan pesan praktis bagi atlet. “Semua atlet wajib punya BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Kurangi intensitas latihan menjelang pertandingan, jaga pola makan, dan pastikan gizi seimbang,” ujarnya.

Lebih dari Podium

Rangkaian kegiatan ini menegaskan bahwa olahraga prestasi tak bisa hanya diukur dari medali. Keselamatan dan keberlanjutan karier atlet harus jadi prioritas utama.

“Setiap detak jantung atlet tak hanya berpacu untuk kemenangan di arena, tapi juga berdetak sehat untuk masa depan,” pungkas Oka.(rls)

0Shares