
Oleh: Bert Toar Polii
The 47th World Bridge Team Championship di Herning Denmark baru saja berakhir kemarin Minggu 31/8. Event terakbar dari World Bridge Federation (WBF) ini bisa disamakan dengan World Cup pada cabor sepakbola. Karena pesertanya terbatas sesuai kuota yang telah ditetapkan sebelumnya. Di Herning Denmark dipertandingkan Bermuda Bowl untuk Open Team, Venice Cup untuk Woman Team, d’Orsy Trophy untuk senior Team dan Wuhan Trophy untuk Mixed Team. Peserta dibatasi 24 negara untuk masing-masing nomor yang dipertandingkan.
Setelah memainkan 12 hari pertandingan, inilah hasil akhir babak final:
Di Bermuda Bowl, USA1 (Kevin BATHURST; Adam GROSSACK; John HURD; Adam KAPLAN; Finn KOLESNIK; Eddie WOLD; Bob MORRIS kapten) memimpin sejak babak pertama final, dan bertahan, meskipun gesekan yang bersemangat dari Denmark (Michael ASKGAARD; Dennis BILDE; Kasper KONOW; Christian LAHRMANN; Andreas PLEJDRUP-MEISTER; Martin SCHALTZ; Morten BILDE kapten; Palle REIMANN pelatih). Skor akhir: 253 – 236.
Medali Perunggu diraih Swedia Per-Ola Cullin, Marion Michielsen, Fredrik Nyström, Mikael Rimstedt, Ola Rimstedt, Johan Upmark, Fredrik Kronmarker (npc)
Adam Kaplan, Adam Grossack, dan Finn Kolesnik meraih medali pertama mereka di tingkat senior. Adam Kaplan meraih tujuh medali emas, satu perak, dan dua perunggu dari kejuaraan Junior, sementara Adam Grossack meraih lima emas dan satu perak. Finn Kolesnik meraih tiga emas, satu perak, dan satu perunggu.
Sebaliknya, Eddie Wold meraih medali dunia pertamanya pada tahun 1978 (perunggu di Rosenblum). Ia juga meraih emas di Trofi d’Orsi pada tahun 2013.
Denmark belum pernah lolos ke Bermuda Bowl di kejuaraan Eropa sebelumnya, tetapi ketika mereka menjadi penyelenggara, mereka diizinkan untuk ikut dan berhasil mencapai final.
Christian Lahrmann juga meraih medali dari Junior: 3 emas dan satu perunggu. Karier junior Dennis Bilde sudah lama berlalu, ia memenangkan medali emas pada tahun 2008.
Fredrik Nyström dan Johan Upmark menambahkan medali perunggu di Bermuda Bowl setelah medali perak mereka di tahun 2015.
Marion Michielsen memenangkan medali dunia kesepuluhnya, yang kedua untuk Swedia setelah delapan medali untuk Belanda.
Ia menjadi pemain ke-63 yang memenangkan 10 medali di Kejuaraan Dunia.

Piala Venesia menyaksikan momentum bergeser beberapa kali sebelum Belanda (Merel BRUIJNSTEEN; Judith DUURSMA; Magdalena TICHA; Doris VAN DELFT; Wietske VAN ZWOL; Martine VERBEEK; kapten Jacco VAN EGDOM; pelatih Aarnout HELMICH) unggul di 4 session terakhir untuk mengalahkan Tiongkok (Ke GUO; Zhengjiang LIAO; Jian WANG; Nan WANG; Xuefang YUAN; Xiaoxue ZUO; kapten Yujun GUO; pelatih Xin LI) 248 – 209.
Medali Perunggu diraih Polandia : Cathy Bałdysz, Sophia Bałdysz, Aleksandra Jarosz, Ewa Morawska, Anna Sarniak, Joanna Zalewska, Mirosław Cichocki (npc), Piotr Koluda (coach)
Martine Verbeek dan Wietske van Zwol sebelumnya telah memenangkan Piala Venesia tahun 2000. Wietske van Zwol juga memiliki
tiga medali perunggu Piala Venesia. Wang Nan meraih emas di Piala Venesia tahun 2017 dan perak di tahun 2019.
Zuo Xiaoxue memiliki medali perak yang sama di tahun 2019 dan perunggu di tahun 2023.
Di Piala D’Orsi, USA1 (David BERKOWITZ; Larry N. COHEN; Steve GARNER; Mike KAMIL; Jeff MECKSTROTH; Jeff WOLFSON; kapten Jan MARTEL; pelatih Chip MARTEL) menang besar atas Prancis (Michel ABECASSIS; Marc BOMPIS; Philippe CHOTTIN; Dominique PILON; Philippe SOULET; Herve VINCIGUERRA; Guy LASSERRE kapten; Wilfried LIBBRECHT pelatih) 219 – 144. Perancis memilih lempar handuk dan tidak memainkan session 7 dan 8 babak final.
Medali Perunggu diraih USA2 Hemant Lall, Bobby Levin, Zia Mahmood, Reese Milner, Eric Rodwell, Alan Sontag, Philip Clayton (npc), Joyjit Sensarma (coach)
David Berkowitz, Reese Milner, dan Jeff Wolfson memenangkan Piala d’Orsi kedua mereka.
Alan Sontag menambahkan satu perunggu ke tiga medali emas di Piala d’Orsi.
Kembali ke kejuaraan, Larry Cohen memenangkan Gelar Juara Dunia pertamanya. Ia meraih perak berpasangan pada tahun 1998 dan perunggu di Vanderbilt pada tahun 2000.
Jeff Meckstroth memenangkan medali dunianya yang ke-17. Zia Mahmood memiliki 15 medali, Eric Rodwell 13, dan Reese Milner 11.
Piala Wuhan kembali menjadi laga sengit. Tiongkok (Yichao CHEN; Bo FU; Yinghao LIU; Yan LU; Jing Rong RAN; Zijian SHAO; Yannan WANG kapten; Xiaojing WANG pelatih) sempat memimpin di babak pertama, tetapi Italia (Dario ATTANASIO; Leonardo CIMA; Federica DALPOZZO; Barbara DESSI; Gabriella MANARA; Federico PORTA; Valerio GIUBILO kapten) berhasil bangkit dan unggul 238 – 205.
Medali Perunggu diraih Polandia Katarzyna Dufrat, Maciej Hutyra, Danuta Kazmucha, Piotr Marcinowski, Piotr Zatorski, Justyna Żmuda, Piotr Koluda (npc), Mirosław Cichocki (coach)
Barbara Dessì, Dario Attanasio, Gabriella Manara, dan Leonardo Cima meraih satu emas untuk menambah koleksi perunggu mereka di tahun 2021, menjadikannya peraih beberapa medali pertama di Piala Wuhan. Semua pemain Tiongkok berpengalaman di tingkat dunia.
Lu Yan telah memenangkan 9 medali sejauh ini, termasuk emas di Piala Venesia dan McConnell. Ran Jing Ron berbagi tiga medali tersebut.
Chen Yichao telah memenangkan tiga medali perunggu di Kejuaraan Dunia Junior. Fu Bo meraih satu emas dan satu perak, dan Liu Yinghao meraih satu perunggu.
Kelimanya merupakan bagian dari tim nasional campuran peraih perak tahun lalu. Meskipun baru di tim ini, Shao Zijian juga memiliki medali sebelumnya: perak di tim transnasional 2013.
Justyna Żmuda memenangkan medali dunia ke-10 dan menjadi pemain ke-64 yang memenangkan 10 medali di Kejuaraan Dunia.
Dengan hasil ini China gagal membendung dominasi USA dan Eropa. Namun hasil dua medali perak sudah merupakan prestasi yang membanggakan terutama untuk Zone VI Asia Pasifik dimana Indonesia juga ikut menjadi anggotanya. Dua medali perunggu juga diraih Polandia. Tuan rumah Denmark masih kebagian medali perak.
Semua hasil lengkap pertandingan bisa dilihat disini : http://db.worldbridge.org/Repository/tourn/herning.25/microSite/Results.htm







