0Shares

Oleh: Bert Toar Polii

The 47th World Bridge Team Championship baru saja dimulai kemarin Rabu (20/8/2025) di Herning Denmark.

Pada Kejuaraan Dunia Bridge kali ini ada 4 nomor yang dipertandingkan, yaitu Bermuda Bowl memperebutkan lambing supremasi open team, kemudian Venice Cup untuk Women’s Team, d’Orsi Trophy untuk Senior Team dan Wuhan Trophy untuk Mixed Team.

Setiap nomor hanya diikuti 24 negara yang merupakan kuota dari World Bridge Federation. Seperti yang saya tulis kemarin disini : https://www.kompasiana.com/berttoarpolii2365/68a55952ed641562de2f2d42/bermuda-bowl-dan-indonesia

Dari 8 zone ini telah ditetapkan kuota untuk bisa mengikuti event ini. Kuota terbesar untuk Zone Eropa karena memang zona ini adalah yang terbanyak jumlah anggotanya. Untuk Indonesia yang masuk zone VI mendapat jatah 3 negara.

Nah untuk memperebutkan 3 jatah ini, setiap Asia Pacific Bridge Federation Championship pada tahun ganjil ditetapkan sebagai arena penentuan.

Untuk tahun 2025 diadakan di Hefei, China dimana Indonesia hanya meloloskan tim putri. Namun karena ada dari Zona lain yang tidak mengirimkan wakil di nomor senior, Indonesia sebagai peringkat 4 zone VI diundang oleh WBF sesuai aturan untuk menggantikan.

Sayang sekali karena sesuatu dan lain hal, Indonesia batal mengirimkan tim ke event ini. Akibatnya Indonesia digantikan wakil dari Zona Eropa sesuai aturan dan Indonesia digantikan peringkat 5 China Hongkong di nomor senior.

Pada hari pertama event ini, Korea dan China Hongkong tampil cukup mengejutkan.

Bermain berempat seperti di The World Bridge Game tahun lalu di Buenos Aires, Korea tetap tampil mengejutkan. Semoga hasil 8 besar di Argentina bisa lebih ditingkatkan tahun ini.

Saat ini Korea berada di peringkat 2 dibawah Argentina.

Sementara itu China Hongkong tampil mengesankan di dua nomor, yaitu Woman dan Mixed Team. Di woman team berada di peringkat 2 dibawa Belanda. Sedangkan di Mixed Team berada di peringkat 3 di bawah Amerika Serikat 1 dan Denmark.

Diperkuat pemain naturalisasi dari China akan membuat persaingan di Zona VI Asia Pacific semakin ketat. Indonesia harus segera berbenah agar supremasi di Zona VI tidak hilang.

Memang ini baru hari pertama dari rencana enam hari babak penyisihan. Masih sangat sulit menebak tim-tim mana yang akan lolos ke babak 8 besar.

Semua hasil lengkap pertandingan bisa dilihat disini : http://db.worldbridge.org/Repository/tourn/herning.25/microSite/Results.htm

Ada beberapa perubahan yang dilakukan World Bridge Federation dalam rangka lebih mempopulerkan olahraga ini terutama menyangkut penyiaran melalui internet.

Entah apa penyebabnya, BBO yang dijadwalkan akan menyiarkan event ini ternyata batal. Hal ini pernah terjadi beberapa tahun yang lalu. Semoga apa yang terjadi beberapa tahun yang lalu bisa terulang lagi dimana akhirnya BBO ikut juga menyiarkan.

Pilihannya saat ini adalah aplikasi Love Bridge yang bisa dibuka disini : https://vugraph.lovebridge.com/

Mewakili jurnalis bridge, David Bird seorang jurnalis bridge terkenal berujar : ‘Lovebridge LUAR BIASA! Memiliki semua yang saya butuhkan. Terlebih lagi, saya mendapatkan beberapa penawaran menarik’.

Memang semua data yang dibutuhkan seorang penulis tersaji lengkap disini. Penulis pernah melaporkan salah satu papan yang bagus dari pemain putri U31 kepada editor Daily Buletin Kejuaraan Dunia Junior bulan Juli yang lalu di Salsomaggiore. Berkat love bridge, penulis bisa membuat bidding yang bagus dari pemain putri U31 kita tersaji di Daily Bulletin tanpa harus berada di Salsomaggiore. Selain itu juga, saat ini dengan kemajuan teknologi editor tidak harus berada di venue, cukup menulis dari rumah saja.

Selain love bridge, pada babak semifinal dan final akan disiarkan juga secara langsung melalui https://www.twitch.tv/labridgetv

Bagi yang ingin menonton silahkan daftar secara gratis di link diatas.

Event ini memang dibuat spektakuler dalam hal online berharap agar IOC melihat sehingga bisa memasukan bridge pada Olimpiade Esports, yang akan segera diselenggarakan di Arab Saudi.

Selengkapnya ini kutipan pidato Presiden World Bridge Federation Frank Rhiem tentang Olimpiade Esports pada upacara pembukaan :

Seperti yang Anda ketahui, IOC memutuskan setahun yang lalu untuk mengadakan Olimpiade Esports, yang akan segera diselenggarakan di Arab Saudi. Menjadi bagian dari keluarga Olimpiade, meskipun kami telah lama diakui tetapi masih menunggu, merupakan impian sekaligus tujuan bagi WBF dan semua NBO.

Bridge, tentu saja, merupakan kandidat untuk menjadi bagian dari Olimpiade Esports ini. Anda dapat membayangkan apa yang dapat dihadirkan oleh hal ini bagi perkembangan pesat kita. Keputusan untuk memasukkan bridge atau tidak akan dibuat dalam beberapa bulan mendatang.*

0Shares