0Shares

Oleh: Bert Toar Polii

Hari pertama babak penyisihan beregu The 25th APBF Youth Championships 2025  yang berlangsung di The Cavalli Casa Resort di Ayutthaya, Thailand telah dimulai. Session pertama dimulai pagi ini pukul 08.00. Waktu di Thailand sama dengan Waktu Indonesia Barat (WIB). Menurut berita pertandingan bisa disaksikan melalui vugraph tapi tidak seperti biasanya di Bridge Base Online (BBO) tapi di Real Bridge.

Sebenarnya tidak banyak berbeda karena di Real Bridge juga bisa ditonton secara gratais. Untuk menonton silahkan buka link ini : https://kibitz.realbridge.online/

Sayangnya penampilan tim Indonesia Sepertinya masih gagap di hari pertama sehingga banyak membuat kesalahan yang elementer. Beruntung pada babak penyisihan ini mereka hanya perlu menjaga agar tetap berada di empat besar untuk lolos ke babak semifinal.

Walaupun bermain kurang baik U31 dan U26 masih bertahan di 4 besar sehingga peluang lolos ke babak semifinal tetap terbuka. Agak berbeda dengan penampilan U16 yang sangat terpuruk sehingga berada di dasar klasemen. Namun masih ada 6 session lagi Semoga mereka bisa bangkit.

Sepertinya metode mengajar bridge di Indonesia belum terpola dengan baik. Usaha PB Gabsi untuk mengajar para pemain junior mengenal sistem standar dan pemain diajari dasar-dasar play dan bidding Sepertinya belum mencapai sasaran.

Akibatnya pengajaran sangat tergantung kemampuan sang pelatih. Beberapa kasus salah play, defense dan salah bidding masih terlalu sering muncul. Belum lagi ketika lawan ikut bid untuk mengganggu dan ini sering terjadi saat mereka buka strong 1C Precision.

Ada satu papan yang tukang bridge lihat dengan kombinasi 19 HCP dan 1 HCP bisa mendarat di kontrak 3NT kena double mati. Kemudian ada kartu yang juga Kalau pemain siap  seperti dianjurkan Zia Mahmood dalam bukunya “Breakthrough Bridge Declarer Play for Beginners”. Sebelum memainkan trik pertama, S = Stop ambil waktu untuk berpikir T = Tentukan trik dan loser Anda O = Olah rencana Anda P = Pusatkan pikiran untuk menyukseskan rencana Anda.

Kesalahan dalam defense juga terjadi seperti balik double void karena tidak meluangkan waktu untuk berpikir lebih lama. Semoga hal-hal seperti ini tidak terulang pada dua hari kedepan sehingga target awal untuk lolos 4 besar dulu bisa tercapai.

Session pertama dua tim Indonesia U31 dan U16 langsung dihadapkan pada salah satu tim favorit juara China. Mengapa China jadi tim favorit karena pada Kejuaraan yang sama dua tahun yang lalu mereka juarai 4 nomor kecuali U26 Open yang diboyong Singapura.

Tim U31 yang turun dengan kombinasi Mohammad Shahbana Satriawan/Stefanus Endras Wijayanto dan Rachma Shaumi./Dewita Sonya Tarabunga sebenarnya sudah bermain bagus. Sayang sekali karena mungkin demam panggung sehingga membuat kesalahan yang tidak perlu pada dua papan. Akibatnya kemenangan yang sudah didepan mata berakhir dengan kekalahan 19-42 imp atau 3.18 -16.82 VP.

Pada session kedua pelatih Very Pangkerego mengganti pasangan  Mohammad Shahbana Satriawan/Stefanus Endras Wijayanto dengan Della Ayu Nobira/Desy Noervita Rahayu melawan Singapura dan kalah 12-18 imp atau 7.1-12.9 VP.

Session ketiga kali ini diganti  Rachma Shaumi./Dewita Sonya Tarabunga dengan Della Ayu Nobira/Desy Noervita Rahayu melawan Chinesse Taipei. Sepertinya ketiga pasangan masih dipasang secara bergantian belum menemukan kombinasi ini. Tapi strategi ini juga bagus terutama ketiga pasangan dianggap seimbang sehingga bisa menghemat tenaga pemain. Kali ini berhasil menang 12-7 imp atau 11.7-8.3 VP.

Session keempat melawan Thailand kembali diturunkan kombinasi session pertama. Kali ini pemain telah pulih dan berhasil menang 43-17 imp atau 16.73-327 VP.

Hasil sementara setelah 4 session :

  1. China 56.99
  2. China Taipei 51.4
  3. Singapura 51.1
  4. Indonesia 39.35
  5. China Hongkong 25.52
  6. Thailand 18.54

Hal yang sama juga terjadi di U26, mendapat bye di session pertama kemudian session kedua melawan China. Tim U26 Indonesia walaupun kalah tapi hanya kalah tipis 30-38 imp atau 7.39 -12.61 VP Itupun terjadi karena demam panggung dimana ada kontrak 3NT yang disemua meja bikin pemain kita main mati 1. Kemudian ada juga kebacut 6NT di double mati 3 padahal Kalau bid 6D bikin.

Lawan China yang dimainkan Amanda Bagus Taruna/Khansa Satria Ramadhan dan Aditya Riswan Imawan/ Muhammad Amman Murtaqib.

Session ketiga melawan Thailand yang dimainkan Diana Aulia Rahma /Annisa Fathimah Azzahra menggantikan Aditya Riswan Imawan/ Muhammad Amman Murtaqib. Sayangnya kita kalah lagi dari tim tuan rumah 18-23 imp atau 7.69.12.31 VP.

Session 4 kembali digilir kali ini Aditya Riswan Imawan/ Muhammad Amman Murtaqib masuk menggantikan Amanda Bagus Taruna/Khansa Satria Ramadhan dan kalah tipis 19-20 imp melawan China Hongkong atau 9.64-10.36 VP

Session terakhir Indonesia berhadapan dengan China Taipei dengan menurunkan kombinasi seperti session kedua dan kembali kalah lagi 30-44 imp. Cukup telak atau 5.78 – 14.22 VP.

Ada papan menarik di session ini dimana pasangan kita bisa bid grand slam sayangnya di warna yang salah. Kontrak yang benar 7C tapi mereka mendarat ke 7S karena masalah partnership bidding yang belum padu. Ini juga gara-gara pemain  lawan buka 1D dengan 9 HCP gaya anak muda tapi memang dia pegang semi solid D,

Akibat kekalahan 5 kali beruntun tim yang sudah 3 tahun dibina oleh Ganesha Bridge Club harus bekerja keras pada 5 session tersisa agar bisa naik ke posisi 4 besar.

Hasil sementara sesudah session 5 :

  1. China 85.3
  2. China Honkong 58.97
  3. Japan 58.62
  4. China Taipei 49.2
  5. Indonesia 42
  6. Singapura 33.98
  7. Thailand 29.93

Sementara itu hal yang sama terjadi pada U16 dimana mereka juga kalah 3 kali  tapi kekalahan yang mereka alami cukup telak. Namun mereka bisa menang sekali.

Session pertama melawan China turun dengan kombinasi Lionel Joshua/Steven De Nathanael dan Eufrosiana Sapphire Radiant/Excel Suryanegara kalah 8-44 imp atau 1.72 -18.28 VP.

Session kedua lawan Thailand A, Lionel Joshua/Steven De Nathanael diganti Randy Arifin/David Utomo kalah 18-33 VP. Session ketiga lawan Thailand B. Turun dengan kombinasi seperti session pertama menang 36-32 imp atau 11.38-8.62 VP.

Sayang sekali pada session keempat dimana Eufrosiana Sapphire Radiant/Excel Suryanegara diistirahatkan kalah dari China Taipei 44-16 imp atau 17.08 – 2.92 VP.

Hasil sementara :

  1. China 70.53
  2. Thailand A 40.6
  3. China Hongkong 40.44
  4. Thailand B 35.78
  5. Chinesse Taipei 31.09
  6. Indonesia 21.56

Peluang masih terbuka asalkan Indonesia bisa berada diatas Chinesse Taipei untuk mewakili Zone VI Ke 19th The World Youth Team Championships yang akan berlangsung pada 11-17 Juli 2025 di Salsomaggiore Italia.

Besok U31 akan melawan China Hongkong untuk menyelesaikan Round Robbin pertama dan selanjutnya akan memasuki Round Robbin kedua.

U26 akan melawan Singapura dan Jepang untuk menyelesaikan round robbin pertama dilanjutkan round robbin kedua. U16 akan menghadapi China Hongkong terakhir untuk round robbin 1 dan melanjutkan round robbin kedua.

Semoga ketiga tim bisa bangkit agar target masuk 4 besar bisa tercapai. Di babak semifinal dengan sistem Knock Out semua bisa terjadi. Betul kata Pierre Zimmerman yang paling susah adalah babak penyisihan. Ketika sudah masuk babak Knock Out peluang semua tim sama besarnya.*

 

0Shares