0Shares

Oleh: Bert Toar Polii

Tim Nasional U31  yang diperkuat 1. Rachma Shaumi  2. Dewita Sonya Tarabunga  3. Mohammad Shahbana Satriawan  4. Stefanus Endras Wijayanto 5. Della Ayu Nobira  6. Desy Noervita Rahayu dibawah pimpinan Team Manager : Dr.Eng. Nenen R. Djauhaari ep. Sastramihardja, Pelatih : Very Pangkerego, NPC : Tonny P Sastramihardja akhirnya keluar sebagai juara setelah menggebuk China di Babak Final.

Awalnya diperkirakan pertarungan melawan China akan berlangsung ketat dan menegangkan karena di babak penyisihan saat bertemu dua kali kita kalah cukup telak.

Pada session pertama babak penyisihan ketika turun dengan kombinasi Mohammad Shahbana  Satriawan/Stefanus Endras Wijayanto dengan Rachma Shaumi./Dewita Sonya Tarabunga kalah 19-42 imp. Seharusnya tidak kalah sebanyak itu karena ada kesalahan yang terjadi di dua papan. Sepertinya karena pengaruh demam panggung baru session pertama sehingga tampil tidak biasanya.

Pada round robin kedua session terakhir juga turun dengan kombinasi yang sama kalah 14-49 imp. Akibat dua kekalahan ini kita harus menerima kalah carry over maksimum 12 imp sebelum pertandingan final dimulai.

Indonesia berlaga di final setelah menaklukan China Taipei dan China mengalahkan Singapura.

Belajar dari kekalahan beruntun dan beruntung saat undian Indonesia menang sehingga Indonesia mendapat giliran dua kali tuan rumah. Keuntungan ini terutama dapat memilih lawan pada segmen pertama.

Jadi ketika China memasukan nama pasangan yang diturunkan di stanza pertama yaitu : Gao Hongjian/Chu Zijie, Indonesia menghadapakan dengan  Mohammad Shahbana  Satriawan/Stefanus Endras Wijayanto sebagai lawan yang berlum pernah bertemu. Di meja lain sebagai lawan Li Chanqqi/Liu Xiang dipasang Della Ayu Nobira/Desy Noervita Rahayu.

Kajiannya karena kombinasi lain sudah pernah bertemu dan kita kalah kata NPC Tonny P Satramihardja. Ternyata berhasil menang 51-35 imp. Melihat hasil ini kepercayaan diri pemain juga tumbuh sehingga pada stanza kedua NPC menurunkan kombinasi dua pasangan wanita.

Seperti sudah diduga China merubah posisi pemain Li Changgi/Liu Xiang dipindahkan melawan Rachma Shaumi./Dewita Sonya Tarabunga dan pasangan Gao Hongjian/Chu Zijie yang bermain kurang bagus diganti Li Yuheng/Tan Qianyi melawan Della Ayu Nobira/Desy Noervita Rahayu.

Di stanza kedua juga menang 48-35 imp. Hasil ini membuat kepercayaan diri tim semakin tinggi dan bermodalkan 3 pasangan yang tidak berbeda jauh kemampuannya membuat NPC menjadi lebih ringan pekerjaanya.

Pada stanza ketiga China yang sudah terlihat panic menurunkan Li Changgi/Liu Xiang dan Gao Hongjian/Chu Zijie. Indonesia dengan rasa percaya diri tinggi memberikan kesempatan kepada semua pemain bermain rata masing-masing bermain dua session. Disini Della Ayu Nobira/Desy Noervita Rahayu. Yang sudah bermain dua kali diistirahatkan.

Kembali tidak tertahankan Indonesia malah menghancurkan China dengan skor 60-21 Imp. Akhirnya Indonesia U31 keluar sebagai juara dengan membantai China 157-114 imp.

Dengan hasil ini selain meraih medali emas, mereka juga akan dikirimkan untuk mengikuti  19th The World Youth Team Championships yang akan berlangsung pada 11-17 Juli 2025 di Salsomaggiore Italia.

Menurut tukang bridge keberhasilan ini berkat kekompakan tim dimana kebersamaan mereka bisa dibina dengan baik oleh Tim Manager, Pelatih dan NPC. Keterbukaan dalam menangani tim ini juga berdampak positif, pemain dibebaskan bermain menang kalah itu biasa kata Presiden Ganesha Bridge Club yang juga NPC tim ini saat mengantar tim ini di airport. Kemenangan sudah ditentukan oleh yang Maha Kuasa tapi kita harus full konsentrasi dan bermain sebaik-baiknya. Hal lain para pemain muda ini belum banyak menuntut macam-macam.

Selain itu keseriusan mereka berlatih patut diacungi jempol. Hal-hal positif ini harus dipertahankan dan latihan harus lebih ditingkatkan karena lawan yang akan ditemui di Kejuaraan Dunia nanti pasti lebih keras lagi.

Namun tukang bridge percaya Salsomaggiore adalah tempat yang pernah tim Girls U26 mencatat sejarah tahun 2016 dengan harapan ini akan terulang nanti Juli 2025.

NPC : Tonny P Sastramihardja  menyampaikan ucapan terimakasih kepada para pemain bridge U31 atas kerja kerasnya berlatih sejak bulan Desember 2024; kepada Coach Very Pangkerego atas dedikasinya dalam melatih atlet dan berdiskusi secara on line seminggu 3-4 kali; kepada Team Manager atas dukungan finansial (melalui PT. Metaforsa Mulia Internasional) dan dukungan “non teknis” sejak latihan, persiapan untuk keberangkatan serta upaya menenangkan para atlet di lokasi pertandingan. Tentu saja terima kasih kami sampaikan kepada masyarakat bridge Indonesia yang peduli kepada pembinaan generasi muda bridge Indonesia dan mendoakan keberhasilan U31 di APBF Youth Championship 2025 di Ayutthaya, Thailand.

Alhamdulillah mendapatkan Medali Emas U31 di APBF Youth 2025, semoga menjadi “penyemangat” bagi para pemain bridge junior Indonesia untuk bisa berprestasi lebih baik lagi dimasa mendatang.

Selain itu saya juga tak lupa mengucapkan selamat kepada anggota tim   Mohammad Shahbana  Satriawan/Stefanus Endras Wijayanto yang meraih medali perunggu nomor pasangan U31.

Hasil lengkap event ini :

U16:

China

Chinese Taipei

Hong Kong, China

4th Thailand A

U21:

Hong Kong, China

Thailand A

China

4th Japan

U26

China

Japan

Thailand

4th Hong Kong, China

U26 Girls:

China

Hong Kong, China

Japan

4th Singapore

U31

Indonesia

China

Singapore

4th Chinese Taipei

Overall Medalists (Teams)

China 5

Hong Kong, China 3

Indonesia 1

Japan 2

Chinese Taipei 1

Thailand 2

Singapore 1

For the Consolation Swiss

SSSST (Thailand)

HCI 1 (Singapore)

Chinese Taipei U21(Chinese Taipei)

 

0Shares